Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku
[Adz-Dzaariyat (51) ayat: 56]
Mulailah dengan kesadaran bahwa kehadiran Anda di kehidupan ini PASTI untuk sesuatu yang penting.
[Mario Teguh]

Pemimpin Negara yang Telat Gaul

Pemimpin negara yang rakyatnya sering cetak "trending topic" (akhirnya) punya akun twitter. "Artis-artis twitter" Indonesia harus menepi dulu, Pak @SBYudhoyono mau lewat. (ilustrasi: merdeka.com)

"Shortcut" Pemenuhan Keinginan

Masih saja ada orang yang ingin penuhi hasrat keinginan duniawi melalui cara instan lewat praktik perdukunan berbalut guru spiritual di negeri yang gila hi-tech/gadget seperti ini. (foto: Shutterstock)

Perhatian di Tiap Malam Jelang Akhir Pekan

Telah menjadi pusat perhatian pemirsa di tiap Jumat malam. X Factor Indonesia mencetak ulang konstruksi idola melalui ajang yang katanya bukan hanya "singing competition". (foto: dusunblog.com)

Kenapa Perlu Giat 'Bikin' Film?

Janganlah dahulu menanyakan "Bagaimana", tanpa terjawab sebelumnya, "Mengapa" atau "Kenapa perlu/harus". Lalu "What for?" "Emang dengan banyak orang bikin film, so what?". (ilustrasi: net)

Cari yang Cocok, Jangan Cuma Cuco'

Tidak mutlak nyatanya jika pria itu menyukai wanita dengan tubuh yang aduhai dan wajah yang cantik jelita. Ada hal lain pada diri wanita yang membuat pria tertarik. (foto: Reuters)

Kamis, 27 Maret 2008

Jam Pasir

Synopsis :
Firsa dan Oni nge-freak banget sama film. Someday, mereka mau nonton film yang udah lama ditunggu-tunggunya. Mereka udah agak telat, jadi buru-buru gitu. Firsa dan Oni nyetop angkot di jalan raya yang emang rame banget. Ada sesuatu yang aneh pas mereka nyetop angkot. Juga pas mereka sampai di depan bioskop. Semua kejadian yang mereka alami saat buru-buru itu bikin kesel banget!
Akhirnya mereka telat nonton premiere film yang ditunggunya itu. Mereka berdua keburu males ngejar film yang jam segitu. Telat banget! Males ketinggalan awal film! Yaudah, mereka duduk gitu melepas lelah. Kania, temennya yang udah janjian nonton sama mereka, lewat. Tapi mukanya kaya abis nangis. Kania juga ga nengok saat dipanggil Firsa dan Oni. Firsa dan Oni mikir, Kania marah gara-gara mereka telat.
Firsa dan Oni mengikuti langkah Kania yang cepet banget. Mereka mau minta maaf udah datang telat. Pas udah kekejar, eh, Kania berhenti buat nerima telepon. Trus, tiba-tiba Kania nangis. Firsa sana Oni yang di samping kanan-kiri temen mereka itu cuma bisa saling liat dengan muka bingung. Ternyata mereka berdua tuh sebenernya udah meninggal karena kecelakaan pas mau pergi nonton tadi. Tapi mereka ga nyadar!

Saat waktu berhenti untuk menunggu, saat itu pula aku harus pergi. Seperti jam pasir yang telah habis, aku takkan bisa kembali.

Minggu, 23 Maret 2008

Naskah "Hijau itu Aku"

Penulis: Abdalah Gifar
 
Scene 1 Pohon
Shoot 1
ECU tanah. Moving akar, batang, daun.
(moving dari tanah ke daun, suara orang menyedot air minum. Sampai di daun, suara orang batuk)
Shoot 2
Two shoot. Frog eye. Latar pohon. Dua orang duduk bersandar di pohon. Orang 1 merokok. Orang 2 memegang air kemasan. Bercengkerama. (dialog hanya gerak bibir, tanpa suara)
Orang 1
Cabut, yuk!
Orang 2
Oceh
Keduanya berdiri. Moving ke atas. Orang 1 membuang puntung rokok. Orang 2 memegang kemasan air minum, tengok kiri-kanan (mencari tempat sampah), membungkuk, meletakkan kemasan air di tempat semula, ditinggalkan. Berjalan menjauhi pohon. Panning sampai batas pohon (pohon tetap kelihatan).
Pohon
Aku memang tidak bicara, tapi aku hidup. (tulisan)
Shoot 3
Ambil stock gambar. Lingkungan sekitar pohon (dari sudut pandang pohon).
Shoot 4
Eye level. Pohon. Moving. Mengitari pohon. Setengah lingkaran (hanya yang di tempat rendah).
Shoot 5
Ambil gambar langit pukul 07.00, 11.00, 17.30, 19.00.
Shoot 6
Full shoot. Pohon. Pagi.
Scene 2 Pohon
Shoot 1
Two shoot. Perempuan tua (Ninis) dan pohon. Ninis jalan mendekati pohon.
Shoot 2
Medium shoot. Batang pohon (ruang kosong di sebelah kanan). Tangan menyentuh batang pohon. Pohon dan Ninis masuk frame. Ninis menatap pohon, menghembuskan napas lega. Ekspresi bahagia, senyum lembut.
Ninis
Kamu masih ada... (sambil mengelus batang pohon)
Pohon
Kau telah kembali (tulisan)
Shoot 3
Medium shoot. Ninis menurunkan tangannya. Mundur. Ninis melihat ke bawah, sekitar pohon (melihat sampah yang berserakan). Jongkok (kameramen mengikuti Ninis berjongkok). Ninis mengeluarkan kantong plastik dari tas. Memungut sampah. Dimasukkan kantong plastik. Kantong plastik dimasukkan tas. Berdiri (kameramen mengikuti). Ninis menatap ke atas, puncak pohon.
Shoot 4
(Kamera sebagai mata Ninis). Panning. Batang pohon ke puncak. Latar langit.
Pohon
Aku ingat... (tulisan)

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More