Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku
[Adz-Dzaariyat (51) ayat: 56]
Mulailah dengan kesadaran bahwa kehadiran Anda di kehidupan ini PASTI untuk sesuatu yang penting.
[Mario Teguh]

Pemimpin Negara yang Telat Gaul

Pemimpin negara yang rakyatnya sering cetak "trending topic" (akhirnya) punya akun twitter. "Artis-artis twitter" Indonesia harus menepi dulu, Pak @SBYudhoyono mau lewat. (ilustrasi: merdeka.com)

"Shortcut" Pemenuhan Keinginan

Masih saja ada orang yang ingin penuhi hasrat keinginan duniawi melalui cara instan lewat praktik perdukunan berbalut guru spiritual di negeri yang gila hi-tech/gadget seperti ini. (foto: Shutterstock)

Perhatian di Tiap Malam Jelang Akhir Pekan

Telah menjadi pusat perhatian pemirsa di tiap Jumat malam. X Factor Indonesia mencetak ulang konstruksi idola melalui ajang yang katanya bukan hanya "singing competition". (foto: dusunblog.com)

Kenapa Perlu Giat 'Bikin' Film?

Janganlah dahulu menanyakan "Bagaimana", tanpa terjawab sebelumnya, "Mengapa" atau "Kenapa perlu/harus". Lalu "What for?" "Emang dengan banyak orang bikin film, so what?". (ilustrasi: net)

Cari yang Cocok, Jangan Cuma Cuco'

Tidak mutlak nyatanya jika pria itu menyukai wanita dengan tubuh yang aduhai dan wajah yang cantik jelita. Ada hal lain pada diri wanita yang membuat pria tertarik. (foto: Reuters)

Jumat, 27 Februari 2009

Bicara Sesukamu Tersangka

Judul Berita
“Kasus Unjuk Rasa Anarkis Direka Ulang” yang disiarkan oleh Liputan6 SCTV pada 23 Februari 2009.

Ringkasan Berita
Kepolisian Daerah Sumatra Utara bersama penyidik dari Kepolisian Kota Besar Medan mereka ulang kasus demo anarkis di Gedung DPRD Sumut awal Februari lalu. Sebanyak 14 tersangka dibawa dengan satu mobil tahanan. Dua di antaranya adalah GM Chandra Panggabean dan Datumira Simanjuntak. Sementara itu, ratusan polisi terlihat berjaga-jaga di sekitar dan dalam Gedung DPRD.

Di dalam mobil tahanan mereka berteriak-teriak tentang dasar perbuatan mereka. Turun dari mobil tahanan dengan tangan diborgol, para tersangka digiring ke dalam ruang rapat paripurna, lokasi di mana Ketua DPRD Abdul Aziz Angkat tengah memimpin rapat. Pada saat itulah para tersangka menerobos masuk dan mengerahkan massa yang berujung pada aksi kerusuhan dan perusakan. Namun, reka ulang ini dilakukan secara tertutup.

Menurut Kepala Bidang Humas Polda Sumut, reka ulang diperlukan untuk melengkapi berkas perkara terhadap dalang demo anarkis sebelum dilimpahkan ke Kejaksaan Tinggi Sumut.

Rabu, 25 Februari 2009

Bagaimana Kerja Keras Tak Jadi Siksaan

Kerja keras merupakan suatu keharusan yang harus dilakukan dalam menjalankan suatu pekerjaan, di samping kerja cerdas. Namun, kadang dengan kerja keras, kita jadi seakan tersiksa. Psikis tertekan, tenaga terkuras. Tuntutan yang ada yang mengharuskan kita untuk bekerja keras ini, tak dapat dihindari. Apapun pekerjaannya, tuntutan untuk bekerja keras akan selalu ada. Pekerjaan itu identik dengan kerja keras.

Kita memiliki kewajiban untuk menuntaskan suatu pekerjaan. Belum pekerjaan itu tuntas, telah hadir kewajiban lain. Durasi yang ada untuk menuntaskan suatu pekerjaan, kadang sangat terbatas. Ataupun, ulah kita menunda pekerjaan sehingga menumpuk dan menjadi berat. Berbagai alasan yang mengharuskan kita bekerja keras dalam dalam suatu pekerjaan, dapat timbul.

Dengan kondisi itu, tak aneh bila kerja keras berpotensi menjadi suatu siksaan. Perlu ada sikap yang tepat untuk menghadapi tuntutan dalam pekerjaan tersebut. Berikut tulisan praktis dan inspiratif dari

Rabu, 18 Februari 2009

Panglima yang Ditinggalkan Prajuritnya



Manusia dilahirkan sebagai pemimpin di muka bumi. Meskipun kredibilitasnya sempat dipertanyakan oleh malaikat, apakah yang akan dijadikan pemimpin di muka bumi itu adalah makhluk yang akan menumpahkan darah? Yang Satu, tak bergeming. Yang Satu paling tahu untuk urusan itu. Keputusan itu pun yang telah membuat iblis yang sombong, berani menaruhkan dirinya untuk dimurkai selamanya oleh Yang Satu.

Anehnya, pada suatu masa, bisa jadi terulang, posisi itu tidak dikehendaki oleh manusia itu sendiri. Alasan bisa bermacam-macam. Itulah manusia, lemah, berkeluh kesah, kikir, dan susah payah. Tak salah bila karena sifat dasarnya itu, posisi manusia sudah berada dalam kerugian. Posisi pemimpin tidak dikekendaki diemban dalam situasi posisi tersebut membutuhkan pengorbanan, tempatnya tanggung jawab yang besar terhadap orang banyak, posisi yang penuh tekanan, dan ketidaknyamanan lainnya.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More