Yang terasa semenjak anak-anak hingga dewasa sekarang, yang dicari adalah pemenuhan kebutuhan dan/atau pemuasan keinginan. Persoalannya kebutuhan apalagi keinginan itu bila dibiarkan liar, tak ada batasnya. Batasnya itu sendiri adalah terpenuhi atau terpuaskannya kebutuhan dan keinginan tersebut. Begitu banyak atau begitu rakusnya, bukan?
Perkembangan mulai dari bayi hingga nanti mati selalu diikuti dengan peningkatan kebutuhan dan keinginan. Kompleksitas yang semakin tinggi menjadi salah satu sebab. Bagaimana jadinya bila yang dicari itu tak berimbang antara fisik, akal, dan spiritual? Bukankah ketiganya pun adalah hal-hal yang harus "terkenyangkan"? Fisik menyangkut hal bersifat materi, akal menyangkut pengetahuan, spiritual menyangkut kepuasan hati. Bila dijabarkan satu persatu secara terperinci tentu sangat tak terbatas. Sekali lagi batasnya adalah "kenyang" itu sendiri, bukan begitu?
Sebenarnya pertanyaan ini terpikirkan saat mendengar penggalan lirik lagu dari Basejam di radio ketika pagi kemarin sebelum beraktivitas. Jawaban singkat yang mewakili hal tak terbatas itu pun ada dalam lirik itu.