Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku
[Adz-Dzaariyat (51) ayat: 56]
Mulailah dengan kesadaran bahwa kehadiran Anda di kehidupan ini PASTI untuk sesuatu yang penting.
[Mario Teguh]

Pemimpin Negara yang Telat Gaul

Pemimpin negara yang rakyatnya sering cetak "trending topic" (akhirnya) punya akun twitter. "Artis-artis twitter" Indonesia harus menepi dulu, Pak @SBYudhoyono mau lewat. (ilustrasi: merdeka.com)

"Shortcut" Pemenuhan Keinginan

Masih saja ada orang yang ingin penuhi hasrat keinginan duniawi melalui cara instan lewat praktik perdukunan berbalut guru spiritual di negeri yang gila hi-tech/gadget seperti ini. (foto: Shutterstock)

Perhatian di Tiap Malam Jelang Akhir Pekan

Telah menjadi pusat perhatian pemirsa di tiap Jumat malam. X Factor Indonesia mencetak ulang konstruksi idola melalui ajang yang katanya bukan hanya "singing competition". (foto: dusunblog.com)

Kenapa Perlu Giat 'Bikin' Film?

Janganlah dahulu menanyakan "Bagaimana", tanpa terjawab sebelumnya, "Mengapa" atau "Kenapa perlu/harus". Lalu "What for?" "Emang dengan banyak orang bikin film, so what?". (ilustrasi: net)

Cari yang Cocok, Jangan Cuma Cuco'

Tidak mutlak nyatanya jika pria itu menyukai wanita dengan tubuh yang aduhai dan wajah yang cantik jelita. Ada hal lain pada diri wanita yang membuat pria tertarik. (foto: Reuters)

Minggu, 28 Juni 2009

Sahabat Perlu Diwaspadai

Apa arti sahabat?

Bingung bila hal macam ini ditanyakan. Mulut mungkin akan dengan lancar bisa menuturkan kata-kata indah dibalik makna ini. Namun, apakah itu mampu 'mengejawantahkan' (mengutip kata yang sering diucapkan salah satu capres negara Indonesia, artinya:) makna yang sebenarnya?

Lagu Sind3ntosca turut memberi referensi akan makna kata ini. Dalam lirik lagunya, "... persahabatan bagai kepompong, mengubah ulat menjadi kupu-kupu... ." Anggap saja kita sepakat akan hal ini. Betapa berharganya arti persahabatan itu. Jalinan kasih tersebut mampu merevolusi pribadi-pribadi yang 'memutuskan' menjalin hubungan tersebut. Di sinilah mulai persoalan yang ingin diangkat dan mungkin menimbulkan perdebatan. Apakah persahatan itu adalah suatu proses yang membutuhkan keputusan? Keputusan yang dimaksud adalah keputusan menentukan pilihan bahwa ia-lah sahabat saya. Atau persahabatan itu hanyalah proses alamiah yang dengan sendirinya terbentuk karena merasa ada kecocokan?

Salah satu teman saya berpendapat bahwa sahabat itu terbentuk atas penerimaan dan status 'sahabat' itu tidak memerlukan deklarasi secara khusus karena persahabatan itu terbentuk dengan sendirinya alias alamiah. Lanjutnya, bisa jadi seseorang menganggap orang lain itu sahabatnya tanpa tahu apakah orang lain tersebut menganggap hal serupa kepadanya. Kata terakhir dari teman saya itu, persahabatan itu tidak bisa dipaksakan. Apakah ada yang setuju terhadap pernyataan itu?
Sadarkah kita mengapa kita perlu memperbincangkan hal yang satu ini? Jawabannya yaitu karena lirik "...mengubah ulat menjadi kupu-kupu..." perlu dibuktikan. Bila pemahamannya saja telah salah akan makna persahabatan, akan menjadi apa ulat itu. Untuk species ulat memang tiada pilihan lain, bila tak menjadi kupu-kupu mungkin mati. Namun bila berbicara manusia yang tak dapat hidup sendiri, manusia akan menjadi apa bila telah salah dalam memahami makna sahabatnya. Apa sahabat namanya bila seseorang tak peduli akan masa depan orang yang dianggapnya sahabat dengan menjerumuskannya ke kehidupan yang suram. Bisa-bisa karena hanya merasa dekat, seseorang rela begitu saja menghancurkan kehidupannya karena persahabatan. Kita bisa menganggap hal itu terlalu ekstrem dan hanya berlaku bila kita bergaul dengan orang yang kriminal.

Bentukan yang halus (bukan ajakan berprilaku kriminal) pun bisa berdampak sama dahsyatnya. Bentukan interaksinya itu bisa berupa curhat-curhatan. Sebuah curhatan tentang persoalan asmara misalnya, tak menutup kemungkinan untuk mendorong orang yang dianggapnya sahabatnya itu terdorong untuk melakukan hal yang sama (berasmara-asmaraan). Atau persoalan lainnya bisa tentang gadget terbaru yang baru keluar atau gosip terhangat orang terdekat. Hal -hal macam itu sangat halus halus tetapi jangan ragukan efeknya dalam "memalingkan" ulat untuk menjadi kupu-kupu. Orang yang menganggap dirinya sahabatnya itu tidak memikirkan apa hal itu akan berakibat buruk bagi 'orang orang yang dianggapnya sahabat' atau tidak. Sepertinya ia tidak peduli. Apa itu namanya sehabat?

Biar terasa lebih sederhana perbincangan ini, pernyataan diatas itu dapat diganti dengan pernyataan "apakah orang terdekat kita itu setan atau bukan, mengingat setan itu terdiri dari jin dan manusia". Kita jangan sampai salah pilih bersahabat dengan manusia yang hanya bisa menjerumuskan kita (setan). Apa kita akan tetap berpikir bahwa sahabat itu (baik itu dengan setan maupun dengan sahabat yang sejati) terbentuk dengan alami (begitu saja)? Tak masalah kita berpikir apa, yang pasti yang namanya setan akan terus "menggoda dan merayu" agar menjadi sahabatnya. Bila kita bersikap pasif (menyerahkan apa yang terjadi pada alam), kita menjadi mangsa mudahnya dan bisa jadi kita sedang berada dalam pengaruhnya sekarang.

Sulit melihat secara kasat mata mana sahabat sejati yang menjadikan kita pribadi yang lebih indah dan mana setan yang hanya menjerumuskan kita ke dalam keterpurukkan. Yang bisa kita lakukan adalah dengan memutuskan diri ini benar-benar menjadi sahabat yang sebenarnya bukan setan yang menyesatkan. Lalu membiarkan persahabatan itu terbentuk secara alamiah tanpa lengah terhadap rayuan setan. Hanya pada Yang Maha Kuasa kita berlindung dari godaan setan yang terkutuk.

Sabtu, 20 Juni 2009

?!

KITA ADALAH MAKHLUK REAKTIF

YANG REAKSINYA MENENTUKAN KUALITAS HIDUPNYA

Kualitas reaksi Anda kepada dunia, menentukan kualitas kehidupan Anda.

Selasa, 16 Juni 2009

Pergolakan Jiwa di Tengah Ujian

. . .

Nama: . . .
NPM: . . .
No urut absen: . . .
Mata kuliah: . . .
Dosen: . . .
Hari tgl.: . . .
Ttd.

. . .

No.1 bla-bla-bla
dan seterusnya. Jumlah soal sesuka hati dosen.

Hmm...

Ini hari kedua. Stlh kemarin merasakan bebas hambatan dalam ujian, walau akal telat panas seperti mesin diesel, hari ini akhirnya hambatan itu datang juga. Namun, itu tak apa.

Persoalan lain di tengah ujian akhir semester ini, yaitu: ketidaktenangan jiwa. Kamu tahu apa itu? Apa kamu pernah merasakannya? Seperti apa rasanya?

Senin, 08 Juni 2009

Elang itu Telah Lepas

Di waktu yang lalu, ku berlali kencang mengejar elang. Ekspektasi itu telah tinggi. Mengait pada elang yang terbang, berharap dia menoleh. Namun, dia telah berlalu. Hehehe . . . Bicara apa sih.

Saya dan seorang teman pada bulan yang lalu membentuk kerja sama untuk ikut serta dalam eagle award 2009. Persiapan dilakukan kurang optimal karena bertepatan dengan proyek film yang lain. Namun pada akhirnya, kami mampu menyelesaikan Proposal Eagle Award Documentary Competion 2009 tersebut sebagai syarat seleksi awal. Dengan penuh keyakinan, saya dan teman menyelesaikan proposal tersebut. Saya pun menularkan keyakinan tersebut kepada rekan saya yang masih ragu untuk mengikuti kompetisi ini. Hingga ia dapat menyertakan proposalnya pada saat-saat terakhir.

Minggu, 07 Juni 2009

Lahirnya Turbulensi Di Sini

Phillip Kotler dan Hermawan Kertajaya serta Desi Anwar, mendengung-dengungkan turbulensi. Konteks perbincangan yang bertajuk Special Dialogue di MetroTv itu memang tentang marketing pada masa ini. Masa sekarang ini oleh dua pakar marketing itu disebut sebagai masa turbulensi (pergolakan). Mungkin maknanya dekat-dekat dengan kekacauan.

Selain dapat ilmu dari acara tersebut, saya pun dapat istilah baru: turbulensi. Saya langsung tergerak untuk menjadikannya salah satu label atau kategori untuk blog ini. Ada sebuah kategori yang sudah sering berganti istilah, mulai dari koreksi hingga reformasi. Namun, kedua istilah itu kurang mewakili posting yang berisi tentang pergolakan atau kegoncangan yang terjadi. Kiranya turbulensi adalah diksi yang tepat untuk dijadikan label posting seperti itu.

Jumat, 05 Juni 2009

Manajemen Diri

Ada orang dalam sehari mampu melakukan satu juta pekerjaan.
Ada orang dalam sehari mampu melakukan seribu pekerjaan.
Ada orang dalam sehari mampu melakukan seratus pekerjaan.
Ada orang dalam sehari mampu melakukan sepuluh pekerjaan.
Ada orang dalam sehari mampu melakukan satu pekerjaan.
Ada orang dalam sehari tidak mampu melakukan pekerjaan apapun bahkan untuk mengurus dirinya pun ia tidak mampu.

(pesan seorang da'i)

Rabu, 03 Juni 2009

Mahasiswa Ngurusin Apa Sekarang?

Mahasiswa masih ada kan? Pasti ada lah! Wong, secara fisik perguruan tinggi masih pada ada. Ujian saringan masuk masih lancar bergulir. Dosen-dosen masih dapat penghasilan dari profesinya. Tiap tahunnya, sarjana-sarjana baru merayakan wisudanya.

Tidak ada yang meragukan lagi bahwa mahasiswa masih ada.

Selasa, 02 Juni 2009

Hampa Tanpa Listrik

Hanya sebuah lintasan pikiran.
Hanya sebuah aliran listrik tegangan rendah yang melompati dendrit-dendrit saraf di otak.

"Apa penyair atau makhluk yang membasahi mulut dan kertas dengan bahasa sastrawi-nya itu adalah orang egois?"
Oh, "Apa itu hanya pikiran yang muncul dari makhluk yang kering hatinya?"

Sudahlah. Rasanya ingin dicukupkan sekian.
Seorang terhukum..
yang telah melesatkan anak panah
tanpa bisa ia tangkap lagi,
tertancap pada gagak hitam
yang kini terbang mengumandangkan rintihannya,
..ingin langsung dipenggal saja.
Hanya ingin.

Listrik itu telah mengalir dan terhubung dengan aliran listrik di otak yang lain. Rintihan gagak hitam telah bersemayang dan merasuk ke akal yang lain.

Pemanah ugal-ugalan tidak dibiarkan mati.
Dilucuti dan diperkosa di bawah bayang-bayang Kahlil Gibran.

Gagak hitam tak terhenti.
Menclok di jendela mengudeta kakak tua.
Kini ia alirkan rintihan itu bak listrik menemukan konduktor.

Putri yang ingin dititis oleh Juliet rekaan Shakespear, tersulut dan berpijar.
Arena pertarungan terbangun.

Senapan mesin menggelontorkan peluru-peluru argumentasi.
Putri salah kaprah mendefinisikan aliran listrik tegangan halus itu.
Putri hanya menangkap sepenggal saja.
Putri menuduh yang bukan-bukan.

Waktu memisahkan.
Senyum sumir terkembang.

Hè...

Listrik dimatikan.

Di tengah sinar lilin di dalam hati, saya hanya berpikir, "Mengapa hanya berpusat pada diri sendiri dengan berusaha merangkai kata-kata bernuansa sastrawi?"

Tut.

Senin, 01 Juni 2009

Get Inspired! (4); (5); (6) - Terima kasih Raditya Dika!

Waw!

Sudah lama ABGIE tidak melangkah. Berasa ada misi yang belum terselesaikan. Entahlah, apa itu bukti matinya harapan akan masa depan atau bukan; apa itu pertanda stagnasi usaha dalam proses atau bukan; apa itu sinyal pudarnya kecemerlangan masa depan atau bukan. Yang pasti kini ABGIE telah kembali merentas masa depan.

Tanggal 1 Juni ini menjadi momentum untuk kembali memulai langkah pertama. Memulai itu akan selalu sulit, kata orang. Tak ada untungnya memperturutkan kata orang kebanyakan itu, toh saat ini hal sulit itu bisa diatasi.

Sebelum melangkah ke langkah berikutnya, akan saya tuntaskan Get Inspired dari Raditya Dika ini hingga akhir. Seperti biasa, patut saya sebutkan sumber tulisan penuh manfaat ini: Majalah Bukunè Edisi 07 Tahun I, Mei 2007. Ilmu dari sumber jadul yang tak lekang waktu ini begini lanjutannya:

Biasakan mencatat ketika pergi ke mana-mana. Bawa notes kecil yang bisa kamu kantongin di saku baju atau celana. Karena teknologi sudah semakin canggih,gunakan handphone kamu untuk mencatat ide-ide yang kamu jumpai pada hari itu. Misalnya kamu melihat seorang anak muda lagi jalan di Citos dengan dandanan metal yang menurut kamu "asik". Kamu bisa mencatat secara deskriptif gaya busana orang tersebut. Kamu juga bisa bahkan memotret dia. Ketika malam-malam nanti kamu bersiap untuk menulis atau melanjutkan novel kamu, kamu bisa membuat tokoh baru berdasarkan apa yang kamu amati tadi. Kejadian lain seperti tabrakan motor dengan sepeda yang kamu liat di tengah jalan bisa jadi ide cerita juga. Jadikan notes kamu sebagai bank ideas ketika inspirasi mulai seret.

Menulislah secara rutin. Misalnya, cobalah menulis setiap mau tidur dengan laptop di pangkuan kamu. Lalu, tentukanlah apa yang kamu tulis secara rutin, seperti setiap hari menulis sebuah sinopsis cerita baru. Atau, setiap hari ada satu deskripsi karakter fiktif yang kamu tulis. Yang penting, biasakan menulis secara rutin, hal ini bisa membuat kamu menghemat banyak energi ketika nanti perlu sub-plot untuk novel kamu (bisa diambil dari sinopsis), atau karakter baru (bisa diambil dari deskripsi karakter).

Ollie, seorang penulis novel, seringkali memutar musik-musik perancis dari tape-nya sewaktu ia menulis buku Je M'appelle Lintang yang bersetting di Perancis. Dengan membangun suasana yang pas dengan background cerita kamu, kamu bakalan bisa lebih enjoy dalam menulis. Nah, kalau udah enjoy dalam menulis, ide akan lebih mudah untuk mengalir.

So, yang perlu kamu lakukan setelah get inspired adalah... get yourself to write!.

Ilmu itu semoga bermanfaat. Terus melangkah menggapai mimpi dan masa depan yang cerah.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More