Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku
[Adz-Dzaariyat (51) ayat: 56]
Mulailah dengan kesadaran bahwa kehadiran Anda di kehidupan ini PASTI untuk sesuatu yang penting.
[Mario Teguh]

Pemimpin Negara yang Telat Gaul

Pemimpin negara yang rakyatnya sering cetak "trending topic" (akhirnya) punya akun twitter. "Artis-artis twitter" Indonesia harus menepi dulu, Pak @SBYudhoyono mau lewat. (ilustrasi: merdeka.com)

"Shortcut" Pemenuhan Keinginan

Masih saja ada orang yang ingin penuhi hasrat keinginan duniawi melalui cara instan lewat praktik perdukunan berbalut guru spiritual di negeri yang gila hi-tech/gadget seperti ini. (foto: Shutterstock)

Perhatian di Tiap Malam Jelang Akhir Pekan

Telah menjadi pusat perhatian pemirsa di tiap Jumat malam. X Factor Indonesia mencetak ulang konstruksi idola melalui ajang yang katanya bukan hanya "singing competition". (foto: dusunblog.com)

Kenapa Perlu Giat 'Bikin' Film?

Janganlah dahulu menanyakan "Bagaimana", tanpa terjawab sebelumnya, "Mengapa" atau "Kenapa perlu/harus". Lalu "What for?" "Emang dengan banyak orang bikin film, so what?". (ilustrasi: net)

Cari yang Cocok, Jangan Cuma Cuco'

Tidak mutlak nyatanya jika pria itu menyukai wanita dengan tubuh yang aduhai dan wajah yang cantik jelita. Ada hal lain pada diri wanita yang membuat pria tertarik. (foto: Reuters)

Minggu, 31 Maret 2013

Kultwit Film: Bicara Produksi (Edisi 2)

Pengalaman atau prestasi bisa dikatakan masih minor. Akan tetapi fakta tersebut tidak menyurutkan saya untuk berbagi apa yang saya tahu tentang produksi film. Mulai menjalankan produksi (adegan) film sendiri pada 2006, pada 2007-lah saya mulai memproduksi film secara utuh ketika masuk organisasi/komunitas film Cinematography Club Fikom Unpad.

Sejak saat itu "keberuntungan" --yang orang sebut sebagai paduan kesempatan dan kesiapan-- untuk bisa bikin film terus berlanjut hingga sekarang. Dari hanya berpikiran "kalau mau bikin film, ya bikin aja", setelah perjalanan waktu kurang lebih enam tahun diiringi pembekalan ilmu lewat membaca dan mengobrol, terbentuklah suatu kerangka berpikir tentang apa dan bagaimana produksi film.

Berikut kultwit yang berisi perspektif saya tentang produksi film pada 21 Februari 2013 yang sebelumnya "tersimpan" di favorite twitter.

Tiap syuting saya selalu nekenin ke kru kalo kita (tim) sedang menyiapkan akad nikah yg sakral, yg segalanya harus disiapin sebelum hari H.

Kalo anggap syuting itu ibarat akad nikah nih ya, masa iya kamu baru nyari penghulu pas hari H? Masa iya mau akad tapi pasangan belum ada?

Bikin film itu gak cuma syuting, sodara2! Gak cuma akad nikah. Tapi mulai dari serius-ke-pasangan, cari uang buat nikah, smpe malem pertama.

Kita disebut bikin film begitu kamu diskusi & nulis cerita. Proses bikin film sudah dimulai dari situ. Anggaplah ini perencanaan pernikahan.

Bikin film itu prosesnya 3 tahap tak terpisah: praproduksi, produksi, dan pascaproduksi. Di tiap tahapnya ada proses menulis (write-rewrite)

Praprod=cari pasangan hidup; Prod=akad nikah (hiruk pikuk); Pascaprod=malem pertama (proses ter"enjoy" di tengah sunyi n temaramnya cahaya)

Cukup sekian untuk edisi kali ini.

Bikin film memang bisa hanya dengan iseng atau bahkan gak sengaja atau kecelakaan sekalipun. Namun, ketika bikin film dipandang sebagai cara atau sarana untuk menyampaikan sesuatu (pesan), tentu produksi film perlu dipandang lebih serius, terlebih jika melibatkan pihak ketiga dalam urusan finansial. Tentu bikin film tidak bisa dipandang sebagai main-main lagi.

Walaupun demikian, "keseriusan" yang saya maksud jangan pula sampai membuat kamu berat melangkah untuk bikin film. Awali "kalau mau bikin film, ya bikin aja".

Untuk langkah-langkah produksinya yang sederhana, pernah saya terbitkan di sini.
Untuk yang lebih serius dengan standar pembuat film profesional, kamu bisa lihat dan gali di sini.
Sebagaimana yang dikatakan Sheila Timothy, produser PINTU TERLARANG dan MODUS ANOMALI, filmmaking adalah bisnis yang sangat kompleks.

Semoga bermanfaat.

Jumat, 29 Maret 2013

Kultwit Film: Gejolak Bikin Film (Edisi 1)

Tanpa tendeng eling-eling, saya berbagi yang saya tahu tentang bikin film lewat serangkaian kicauan di twitter. Demi kebermanfaatan dan kemudahan dalam mengarsipkan dan membagikan, yang sebelumnya saya simpan di favorite twitter, dari saat ini akan saya himpun di sini. Terpantau saya mulai (serius) ngoceh terhitung sejak 19 Februari 2013 hingga sekarang, dan masih berupaya untuk konsisten.

Baiklah saya mulai edisi pertama...

Gak perlu alergi dengan sebutan/anggapan amatir. Amatir itu asal katanya dari Amour, yang artinya cinta. Membuat sesuatu atas dasar cinta.

Kenapa ya ada orang suka bikin film? (Pertanyaan yg ditujukan ke pemula ky saya. Kalo yg udah terjun secara pro, cari makan bs jd 1 jawaban)

Dengan alat yang makin "bersahabat", bikin film bukan jadi sesuatu yang tidak layak dicoba. Toh mudah, murah. Iseng aja (awalnya, biasanya).

1x, 2x bikin film itu rasanya (masih) seru. Bikin film ke-3, hmm.. Kalau masih passionate, mungkin bakal lanjut. Tapi passion aja gak cukup.

Gak kalah menentukan dalam "kelangsungan" kita bikin film adalah keberuntungan. Apa itu keberuntungan? Adalah paduan kesempatan & kesiapan.

Kesempatan dlm bikin film itu bicara faktor eksternal, misal ajakan tim (crew calling). Kesiapan itu soal skill n waktu kita (sempat/tidak).

Sekian untuk edisi ini.

Kalau mau bikin film, bikinlah. Jangan perdulikan siapa kamu dan status kamu sebagai pemula dengan segala predikatnya. Akan tetapi, pikirkan siapa teman-teman atau kenalan yang ingin atau perlu kamu ajak untuk membuat sebuah film.

Sebuah saran: bikinlah film pendek dulu.

Kultwit berikutnya yang menggali tata titi produksi film, dapat diikuti di blog ini. Simak terus blog ini.
Semoga bermanfaat buat kamu.

Kamis, 28 Maret 2013

10 Kualitas Wanita yang Menarik di Mata Pria

Tidak mutlak nyatanya jika pria itu menyukai wanita dengan tubuh yang aduhai dan wajah yang cantik jelita. Ada hal lain pada diri wanita yang membuat pria tertarik dan itu bukan sesuatu yang berkaitan dengan fisik. Berikut kualitas pada diri wanita yang menarik di mata pria atau membuat pria tertarik.
1. Percaya Diri
Pria menyukai wanita yang memiliki rasa percaya diri tentang penampilan dan kemampuannya. Jika wanita menganggap dirinya unggul maka akan menjadi unggul di mata pria. Namun pria lebih menyukai wanita yang terlihat santai, dan tidak bersikap berlebihan atau genit karena wanita yang berlebihan membuat pria tidak bisa tertantang sepenuhnya.
2. Selera Humor
Wanita dengan selera humor yang baik juga biasanya lebih santai dan tidak mudah tersinggung. Pria biasanya senang bercanda dan wanita yang humoris, karena bisa menanggapinya dengan baik. Pria tidak ingin seseorang yang selalu berpikir negatif tentangnya. Wanita dengan ekspresi ceria dan pandangan positif, akan  menarik di mata pria.
3. Berpenampilan Rapih
Sering kita mendengar “cinta pada pandangan pertama”, itulah yang merupakan awal ketertarikan pria kepada seorang wanita saat memiliki selera mode yang baik. Terkadang pria lebih menyukai wanita yang berpenampilan feminin karena mereka akan merasa lebih maskulin jika menghadapinya. Selain itu, seorang gadis yang sehat dengan tubuh yang bugar akan menarik di mata pria.
4. Mandiri
Kemandirian adalah sifat yang menarik bagi kebanyakan pria. Pria lebih menyukai wanita yang memiliki kehidupannya sendiri. Para pria senang jika mendapatkan perhatian lebih dari seorang wanita, tetapi pada saat yang sama mereka pun membutuhkan ruang mereka sendiri.
5. Memahami
Cara seorang pria mencintai wanita tentu berbeda dengan cara wanita mencintai seorang laki-laki. Dengan memahami perbedaan ini, kita dapat membangun hubungan yang berkualitas dan bebas sakit hati. Pria menginginkan wanita yang bisa berbagi dalam suka maupun duka. Pria mencari wanita yang bisa menghargai mereka.
6. Jujur dan Setia
Menjadi ciri-ciri yang  jelas para pria idamkan, mereka menginginkan wanita yang jujur dan setia padanya. Pria ingin seseorang yang akan selalu berdiri disisinya, tidak peduli apapun yang terjadi. Dari kejujuran akan terjaga sikap setia. Kesetiaan pun menuntut kejujuran. Ketika dua hal itu tidak saling mengisi maka akan sia-sia.
7. Dewasa dan Pintar Menyampaikan Sesuatu
Kebanyakan pria menyukai wanita yang dewasa dan pintar berbicara. Peneliti Swedish Institute for Social Research menyatakan bahwa dengan menemukan wanita pintar dan berpendidikan, hidup pria akan lebih sehat dan panjang umur. Menjadi faktor kuat yang bisa membuat pria lebih memperhatikan kesehatannya dan mencegahnya dari berbagai penyakit bahkan kematian.
8. Asyik Diajak Pergi
Hal yang paling disukai pria ialah saat wanita asyik diajak bepergian, entah itu bermain, berkumpul, nongkrong, atau berwisata.  Bersenang bersama sama merupakan hal yang menyenangkan, dan cocok bagi yang memiliki hubungan serius dengan pasangannya. Pria mencari wanita yang dapat lepas untuk beberapa jam menghabiskan waktu bersama.
9. Kepedulian
Pria paling menyukai wanita yang peduli dengan berbagai hal yang berhubungan dengannya dan melakukan hal kecil untuknya, seperti memasak makanan atau sekadar berbagi cerita tentang keseharian. Pria akan merasa nyaman ketika mereka mengetahui wanitanya selalu memperhatikannya.
10. Dukungan
Pria mencari wanita yang selalu dapat mendukungnya. Bagi pria yang berumur 20-an, yang masih berkutat dengan karirnya, dukungan dari pasangannya menjadi hal penting. Dia ingin seseorang dapat mendengarkan keluhan, kesenangan, ataupun kesedihan, tanpa menyudutkannya. Berharap ada seseorang yang memberikan saran obyektif, dan dapat membangkitkan kepercayaan dirinya kembali.

Tulisan ini terjemahan dari situs healthyandbeloved.com dan pernah dimuat di sini.

Minggu, 24 Maret 2013

Langkah-Langkah (Sederhana) Produksi Film

(Foto behind the scene PENCURI SEJARAH)

Beberapa tahun ke belakang, dunia fotografi adalah suatu bidang yang masih terbatas dan asing bagi sebagian besar orang. Namun saat itu muncul suatu keyakinan dari para praktisi fotografi, kelak setiap orang bisa menjadi fotografer.
Nyatanya hal tersebut telah terbukti kini. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi telah memudahkan setiap orang untuk menggelutinya sebagai profesi ataupun sekadar hobi.
Hal serupa berlaku terhadap dunia film. Produksi film yang identik dengan budget tinggi, untuk penyediaan kamera film dan sebagainya, kini sudah tidak berlaku lagi. Perkembangan kamera fotografi yang kini bisa juga merekam video dengan kualitas tinggi, telah memudahkan setiap orang untuk membuat film. Setelah sebelumnya pun, orang-orang bisa membuat film hanya dengan kamera handphone.
Lalu setelah alat sudah ada ditangan, kira-kira apa lagi yang harus dipersiapkan untuk membuat film yang berkualitas? Berikut langkah-langkah untuk mewujudkan film yang Anda inginkan.
  1. Buat cerita yang memang perlu untuk difilmkan. Kita harus punya motif dalam menentukan cerita yang akan diangkat. Tentukan inti ceritanya, sebaiknya dalam satu atau dua kalimat saja.
  2. Desain karakter (character design) dari tokoh yang ada di cerita sedetail mungkin. Semakin menarik tokoh tersebut dengan berbagai latar kehidupannya, bisa turut membuat film itu semakin menarik. Namun tentu hal itu tidak perlu divisualkan seluruhnya. Hanya sebagai acuan aksi dan dialog.
  3. Tulis skenario dari cerita yang sudah matang karakter tokohnya dan konflik ceritanya. Secara teknis, tulis skenario tersebut dengan bahasa aksi atau visual, bukan deskripsi.
  4. Rumuskan buku putih. Filmmaker lain ada yang mengistilahkannya director’s treatment, buku produksi, dan sebagainya. Yang jelas di dalamnya ada konsep dari plot dan alur, visual, audio, artistik, dan referensi film.
  5. Breakdown script. Cacah skenario sehingga segala kebutuhan film yang perlu dipersiapkan kru di setiap bidang, bisa diketahui. Anggaran dana yang dibutuhkan dapat dianalisis dari sana.
  6. Tentukan shootlist dari adegan-adegan secara berangkai yang akan diambil. Dengan adanya shootlist, setiap kru diharapkan bisa membayangkan filmnya, adegan demi adegan di pikiran.
  7. Recce. Cari, tentukan, dan eksplorasi lokasi yang sesuai atau mendekati dengan cerita Anda.
  8. Casting. Cari pemain yang pas, tidak harus rupawan, yang penting sesuai dengan cerita film Anda. Bila sudah salah menentukan pemain, film Anda akan salah sepenuhnya.
  9. Reading. Latihlah pemain film Anda agar menjiwai karakter dari tokoh yang akan difilmkan. Coba juga pemain Anda beradegan di lokasi yang sudah ditentukan.
  10. Shooting. Ada bisa memulai syuting, setelah segala hal yang sudah dipersiapkan, memang sudah siap.
Let's make your movie!

(Note: Tulisan ini pernah dimuat di sini)

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More