Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku
[Adz-Dzaariyat (51) ayat: 56]
Mulailah dengan kesadaran bahwa kehadiran Anda di kehidupan ini PASTI untuk sesuatu yang penting.
[Mario Teguh]

Rabu, 12 Desember 2007

Cari Nafkah


Roda kehidupan. Di sana ada perputaran. Tak ada suatu apapun di alam semesta ini yang tidak berputar. Wah, nampaknya sudah terlalu jauh. Tetapi yang sebenarnya ingin disampaikan adalah bagaimana Kita harus menjalani roda kehidupan. Mungkin diantara pembaca sekarang tidak menyadari akan hal itu. Barulah setelah Kita punya tanggungan atau kehidupan yang sudah lepas dari "subsidi" orang tua, Kita akan sedikit banyak mengenali dan mengalami roda kehidupan yang harus kita putar, hanya oleh Kita pribadi, yang Saya sebut Kemandirian. Tapi itu tidak semudah bicara atau membalikkan telapak tangan. Kehidupanlah yang akan mengajari Kita, dengan bergulirnya waktu.

Bila kemandirian yang dimaksud adalah bisa mandi sendiri, makan nggak disuapin, mau mimi Mamah yang nyiapain sudah tidak berlaku; Itu terlalu dangkal. Itu terlalu dangkal. Keterangan lebih lanjut bisa menghubungi TPA/TKA terdekat. Akan tetapi kemandirian untuk mengaplikasiakn "Tangan di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah", itu tidak mudah. Sudah berapa ratus buku yang membahasnya. Anda dapat hitung sendiri di rak Bisnis di dalam toko buku.


Semua buku seakan memudahkan bagaimana Kita memulai bisnis atau terjun di dalam aktivitas mencari nafkah itu. Saya pribadi merasakan itu tidak mudah. Beberapa menit setelah membaca buku tersebut, mungkin Kita akan terangsang untuk menjadi seorang jutawan. Coba Anda praktekan, dengan membaca buku berjenis wirausaha/bisnis/ semacamnya, lalu hitung berapa lama efek dari buku itu bertahan. Silakan mencobanya sendiri.

Saya pribadi, sebagai orang yang ingin mengaplikasikan Hadist Nabi di atas, mencari cara bagaiman stimulus dari luar dapat bertahan lama dan berimbas pada kesuksesan diri. Dari hasil analisa sederhana, para penulis Buku itu orang-orang yang telah sukses dalam menjadi seorang businessman. Apa yang terjadi atau situasi kondisi saat ini sangat berbeda dengan masa ketika si businessman itu merintis usaha. Sehingga ditarik kesimpulan bahwa apa yang disampaikan buku itu sangat tidak cocok orang-orang yang sedang mencari kesuksesannya sendiri. Akhirnya jawaban itu ditemukan, para pencari itu harus terjun langsung ke dalam kubangan penuh resiko bernama kewirausahaan dan "seharusnya" berbagi cerita dengan orang yang sama merintis usaha. Saya sebagai salah satu "pencari" kemandiriaan itu, dalam kolom terbatas ini secara rutin selama satu minggu satu akan berbagi cerita bagaimana saya menyelami kubangan itu. Dan saya harapkan komentarnya atau ceritanya bagi orang-orang yang sama melakukannya. Dalam rangka pencapaian kemandiriaan secara bersama-sama.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More