Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku
[Adz-Dzaariyat (51) ayat: 56]
Mulailah dengan kesadaran bahwa kehadiran Anda di kehidupan ini PASTI untuk sesuatu yang penting.
[Mario Teguh]

Senin, 30 November 2009

Pada Ngapain Pemuda?


Sebuah pesan masuk beberapa waktu yang lalu dari Forum Diskusi Pemuda Indonesia,

"hampir semua organisasi mahasiswa, ekternal kampus khusus nya, mengalami masalah yang sangat besar dalam hal pengkaderan...

sepertinya mahasiswa sangat apatis terhadap organisasi, hal ini terbukti dari anggota yang berniat menjadi organisasi. setiap tahun mahasiswa yang berminat masuk dalam organisasi semakin berkurang.

hal ini sangat mempengaruhi proses pengkaderan dalam organisasi, PMKRI, GMNI, GMKI, PMII, HMI, dll. mengalami hal yang sama setiap tahunnya.

apakah memang fenomena ini disebabkan oleh fokus mahasiswa yang ingin segera lulus kuliah karena ongkos kliah yang semakin besar???"



Mungkin tepat juga argumentasi dari persoalan yang diungkapkan di atas. Persoalan ini dirasakan oleh mahasiswa sendiri yang punya "awareness". Diungkapkan oleh salah seorang yang dapat dikatakan aktivis di kampusnya, Presiden BEM Psikologi UPI, Indra Wahyudin bahwa mahasiswa sekarang jauh dari interpretasinya terhadap mahasiswa saat bergelora reformasi dan saat terkenang sejarah bangsa. Pemuda khususnya mahasiswa sudah tidak pada posnya sebagai agent of change. Kemana mereka?

Soe Hok Gie pernah mengungkapkan sebuah pemisalan untuk mahasiswa. Dikatakan olehnya bahwa mahasiswa itu seperti pertapa yang turun gunung saat ada masalah dan mengharuskannya turun gunung. Rupanya pertapa itu kini sudah bernyaman-nyaman di gunung atau dapat dikatakan sudah merasakan comfort zone-nya. Di benaknya saat ini di kaki gunung sedang tidak ada masalah. Adapun pertapa-pertapa yang turun gunung pun itu tidak dilakukan secara masif. Hanya suatu riak-riak tanda tak dalam. Bentuk gerakan pun masih menggunakan paradigma lama yang masih merasa ada dalam belenggu penguasa.

Sekarang sudah beda. Mungkin itu juga alasannya agen-agen itu melempem. Sudah tidak ada lagi tekanan secara langsung kepada mahasiswa yang membuatnya berontak. Adapun soal biaya pendidikan yang dinilai tinggi itu masih dalam kerangka relativitas. Wong, yang bisa kuliahnya saja adalah orang-orang yang sudah dipastikan kaya atau berkecukupan.


Fenomena lain yang tertangkap sebagai salah satu "pemghuni gunung", persoalan berkutat soal asmara alias ketertarikan terhadap lawan jenis, atau orang-orang mereduksinya menjadi cinta. Mahasiswa itu kini sibuk dengan urusan percintaannya. Entah apa yang dicarinya. Walaupun memang ada banyak teori yang mengungkapkan bahwa manusia itu memiliki kebutuhan untuk berkasih sayang, persoalan itu menjadi lucu saja bila dijadikan satu-satunya persoalan yang ada di dalam kepala. Diakui, sensasi dari rasa itu sangat dalam hingga dapat memengaruhi jiwa dan raga. Namun, kemana larinya power dari pemuda atau mahasiswa yang terpendam itu. Akhirnya lapuk ditelan waktu dan mati seiring melemahnya fisik.

Bagaimana bila itu telah terjadi. Tenang saja. Generasi yang demikian itu akan membangkai dan hanyut bak kotoran yang dimakan ikan-ikan di kali. Akan ada generasi yang menggantikan. Itu janji Sang Pencipta. Apakah kita termasuk generasi yang tergantikan itu yang tidak meninggalkan jejak di muka bumi ini terkecuali batu nisan kita yang mungkin akan tergusur pula suatu saat kelak? Menyedihkan.


Masih sangat terbuka untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas diri dan kepedulian untuk mengatasi persoalan bangsa di tengah persoalan hati yang pasti akan terpecahkan dengan dikaruniakannya jodoh yang sudah dijanjikan oleh Sang Pencipta kepada ktia. Tak perlulah saat ini pikiran ini dipusingkan oleh persoalan yang sudah pasti dan tak perlu dipersoalkan lagi.

Pesan dari seorang inspirator yang rutin nongol di layar kaca, Mario Teguh memberi nasihat, "

Sadarilah bahwa semua yang bernilai nanti, dimulai dari yang bernilai sekarang.

sumber foto:
suarapembaruan.com
chip.co.id

asafortuneteller.com
gramediamatraman.files.wordpress.com

1 komentar:

jadilah pemuda surga! view bukunya di http://4.bp.blogspot.com/_qAvPUm45Rtw/S6J1GFMjzcI/AAAAAAAAABs/lY9Z8bUKJJw/s400/pemuda.jpeg

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More