Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku
[Adz-Dzaariyat (51) ayat: 56]
Mulailah dengan kesadaran bahwa kehadiran Anda di kehidupan ini PASTI untuk sesuatu yang penting.
[Mario Teguh]

Senin, 26 Desember 2011

Semesta Bicara, Manusia Membaca #2

Cermin pecah ke tanah, saat telur menggelinding di tengah hujan merah warna gincu dan ketika hubungan arus pendek terjadi di area parkir berbungkus kacang bekas pegangan setir penarik becak, berujung senyuman.
 
"Bukan situasi yang bisa kau persalahkan, tapi pilihan sikapmulah yang membuatmu bisa dipersalahkan." -Cermin (6 Des)

"I am nothing who wants to be something, but not in your eyes." -Tanah (8 Des)

"Slow but not sure." -Telur Menggelinding (9 Des)

"Apa kau tak ingin punya pasangan? / Entahlah. / Kepada siapa kau beri kasihmu selama ini? / Ke sebanyak mungkin orang." -Hujan (10 Des)

"Hilangnya kecantikan seorang wanita ketika ia bicara. Perhatikan pembicaraannya, kau akan mengetahuinya." -Gincu (15 Des)

"Apa yang urgen saat ini untukmu? Tidak tahu yang urgen buatmu, akan membuatmu masuk masalah yang urgen." -Hubungan Arus Pendek (16 Des)

"Aku ingin mensyukuri materi dan benda yang kupunya, bagaimanakah caranya? / Jagalah dan peliharalah, itu semua hanya titipan." -Area Parkir (21 Des)

"Walau baru dilihat secara tampilan, tetap tidak bisa sembarangan." -Bungkus Kacang (22 Des)

"Jadi kalau hidup saya kacau, setelah mati saya dijerumuskan ke neraka jahannam, itu salah siapa? / Anda pilih itu, Tuhan beri jalan" -Setir (23 Des)

"Apa yang kau risaukan? / Masa depan. / Tentukan, jarak pendek atau jarak panjang, belok kiri atau belok kanan. Tuhan kasih pilihan" -Becak (23 Des)


"Soal cinta ku tak bisa banyak bicara. Ini bahasa kalbu." -Senyuman (25 Des)

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More