Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku
[Adz-Dzaariyat (51) ayat: 56]
Mulailah dengan kesadaran bahwa kehadiran Anda di kehidupan ini PASTI untuk sesuatu yang penting.
[Mario Teguh]

Rabu, 17 Desember 2008

Awalnya Pribadi yang Tak Hanya Mengalir

Sulit Hidup hanya mengikuti arus. Tak tahu apa yang akan diraih. Hanyut . . .
Entah apa yang buat ingin curahat seperti ini. Biasanya, posting biasa aja sebagai Pembelajar, Jurnalis (ngakunya), Pengusaha, Penulis, dan Sineas (belum diterusin lagi). Sekarang ingin ada penambahan karakter selain dari karakter sebelumnya yang merepresentasikan "profesi" yang ingin dijalani kelak, yaitu dengan menambah karakter pribadi. Ingin ada penampungan curahan-curahan jiwa biar bisa lepaas. Layaknya raga yang butuh sekresi (pengeluaran) agar tidak mengalami pembusukan di dalam, jiwa pun perlu ada pelepasan. Tak muluk-muluk, pelepasan jiwa ini semoga tak hanya bermanfaat bagi diri sendiri (layaknya sekresi), tapi juga yang membaca. Bila hidup tak membawa manfaat, apalah guna.
Kembali . . .
Apakah nyaman seseorang dengan mengatakan "ikuti aja seperti air mengalir"?

Mungkin bagi dia yang mengatakan tak ada masalah. Atau itu hanya perasaannya saja. Bila kita ikut seperti air mengalir, bukankah itu artinya kita hanyut. Setiap kejadian, dihadapi begitu saja. Apa yang ada di hadapan, itu yang dijalani. Siklus kehidupan ordinary dirasa cukup. Tidak sama sekali. Kita mau jadi apa. Jadi makhluk yang tak punya impian? Seorang yang bijak mengatakan, mimpi adalah salah satu hal yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Apa tujuan akhir kita? Apa impian kita? Lalu apa rencana kita? Saya goyah. Saya sempat "terselimuti" kesibukan sesaat-sesaat hingga lupa tujuan akhir, hingga tak punya lagi impian.
Aaaaarggghhhh . . . . . . . . . . . .
Teriakan saja tidak cukup. Perlu ada kelanjutan. Tapi semoga bisa melepaskan. Menancapkan pasak jadi prioritas utama, sebagai pegangan, biar tak hanyut. Manusia bisa berencana dan memutuskan pilihan, tak seperti malaikat dan binatang.
Ya Allah, tunjukkanlah jalan yang lurus.
Aku bertobat.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More